Friday, November 27, 2015

Bermula Hobi Sukses Bisnis Hidroponik

KISAH SUKSES BISNIS HIDROPONIK -- Keberuntungan kadang memang tidak disangka-sangka datangnya. Berangkat dari aktivitas hobi dan kesenangan jika dilakukan dengan keseriusan tinggi mampu mendatangkan keuntungan finansial. Salah satunya adalah Eva, yang kini sukses menekuni bisnis produk Hidroponik.  Semenjak bergabung pada group penggemar hidroponik di Facebook, ia mulai meninggalkan bercocok tanam konvensional. Hanya bermodalkan tanaman hidroponik yang ditanamn di pekarang rumah, Eva meraup keuntungan hingga jutaan rupiah per bulannya.

Kesenangan Eva dalam bertanam hidroponik pada awalnya hanyalah hobi. Hasil produksi tanaman hidroponiknya sering dipublish melalui social media, hingga kemudian beberapa teman memesannya  untuk dikonsumsi atau menjadikannya contoh untuk pameran-pamaren.

Melihat peluang bisnis produk tanaman hidroponik yang menggiurkan ini pada tahun 2012, Eva mulai menekuni teknik bercocok tanam hidroponik dengan modal Rp5juta .  Di bawah bendera "Ijo Hidroponik", Eva memanfaatkan pekarangan rumah seluas 10x10 meter ini sebagai lahan untuk bertanam hidroponik.

Pada awalnya untuk tanaman hidroponik yang dikembangkan Eva bersama suami hanya  selada saja , namun kemudian  ia mencoba menanam aneka pohon buah dan tanaman herbs. Peluang pasar tanaman hidroponik  ini  makin besar, sehingga mulai  tahun 2014 lalu, ia benar-benar menjadikan bisnis tanaman hidroponik ini sebagai sumber penghasilan. “Saya  makin yakin setelah melihat berbagai jenis   sayuran dan buah hidroponik banyak  dijual di supermarket” kata Eva.

Tanaman yang dikembangkan oleh Eva dalam metode Hidroponik ini antara lain dari  buah-buahan ada melon, tomat, tomat ceri, dan stroberi. Selain itu, masih ada juga tanaman herbs, seperti thyme,   kayu manis, basil hijau, basil merah, chives, oregano, rosemary, peppermints, dan marjoram.

Khusus herbs, ia menggunakan sistem hidroponik untuk persemaian. Bibit disemai selama 1 bulan kemudian dipindahkan ke pot tanam konvensional sebelum didistribusikan ke sebuah superstore di Jakarta pada bulan berikutnya. “Saya menjualnya dengan harga Rp20.000 – Rp60.000 per pot,” kata Eva. 

0 comments:

Post a Comment