Ini Tips Budidaya Jamur Tiram

BUDIDAYA JAMUR TIRAM --  Jamur tiram telah menjadi komoditas tanaman pangan yang cukup diminati masyarakat. Permintaan pasar jamur tiram untuk diolah menjadi sayur hingga olahan jamur tiram semakin meningkat. Sehingga peluang bisnis budidaya jamur tiram semakin mendapat tempat di masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia memiliki iklim tropis yang cocok sebagai tenpat budidaya jamur tiram.

Nah jika anda tertarik untuk menekuni bisnis dari rumah, mungkin anda bisa memanfaatkan pekarangan atau rumah anda sebagai tempat untuk budidaya jamur tiram.  Karena budidaya jamur tiram ini tidak memerlukan lahan luas, dan bisa digunakan lahan sempit di rumah anda.

Bisnis budidaya jamur tiram umumnya dibagi menjadi dua bagian yaitu tahap pembibitan jamur dan tahap menumbuhkan jamur. Tahap pembibitan jamur tiram adalah proses membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam hingga tumbuh miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap menumbuhkan jamur tiram adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah, sehingga berbentuk jamur siap dikonsumsi.

Nah untuk budidaya jamur pemula, langkah lebih mudah adalah langkah kedua yaitu menumbuhkan bibit jamur tiram menjadi jamur siap panen. Sedangkan bibit jamur tiram bisa dibeli dari pembibit jamur tiram yang sudah terbungkus dalam baglog. Pembudidaya tinggal merawat dan memanen jamur tiram.

Langkah Budidaya Pembesaran Jamur Tiram

Untuk memulai budidaya jamur tiram ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan. Langkah budidaya jamur tiram tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan Kumbung Atau Rumah Jamur
Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.

Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.

Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

2.  Membeli atau Menyiapkan Baglog
Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.

Bagi pemula tidak perlu susah-susah membuat baglog jamur tiram sendiri. Beli saja dari pembudidaya jamur tiram yang sudah berpengalaman. Harga baglog jamur bervariasi di tiap daerah, biasanya baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500.

3. Merawat Jamur Tiram
Jika baglog sudah dibeli,langkah selanjutnya adalah perawatan baglog jamur tiram tersebut pada kumbung atau rumah jamur. Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.

Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan lebih lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.
Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan semakin baik. Frekuensi penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24 derajat Celcius.

4. Pemanenan Jamur Tiram
Jamur tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 4o hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal, yaitu sekitar 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk.

Perkembangan tubuh buah jamur tiram yang maksimal ditandai pula dengan meruncngnya bagian tepi jamur. Kriteria jamur yang layak untuk dipanen adalah jamur yang berukuran cukup besar dan bertepi runcing tetapi belum mekar penuh atau belum pecah. Jamur dengan kondisi demikian tidak mudah rusak jika dipanen. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika produk dipasarkan, misalnya keseragaman berat dan ukuran jamur tiram.