Thursday, July 23, 2015

Tips Membentuk Bonggol Adenium

MEMBENTUK BONGGOL ADENIUM -- Salah satu pesona tanaman adenium atau kamboja Jepang adalah pada bagian Bonggolnya. Selain keindahan pada bagian bunga tanaman adenium, daya tarik bonggol adenium sangat mempesona pecinta tanaman hias. Salah satunya jika adenimum dijadikan Bonsai, maka bagian bonggol ini akan menjadi daya tarik tersendiri. Namun tidak semua tanaman adenium ini bisa membentuk bonggol yang indah jika tidak dirawat secara khusus.

Nah bagaimana cara membentuk bonggol yang bagus dari tanaman adenium ini? Untuk bisa membentuk bonggol tanaman adenium yang bagus, yang diperlukan adalah bibit tanaman adenium yang berasalh dari biji bukan dari Stek.

Pada dasarnya bonggol tanaman adenium merupakan  bagian akar tanaman yang membengkak. Bonggol tanaman adenium ini hanya akan mudah muncul jika perbanyakan tanaman adenium dilakukan dengan menggunakan biji. Pada perbanyakan adenium melalui stek pertumbuhan  akarnya sangat kecil dan yang membengkak hanyalah bagian pangkal batangnya saja, sehingga bibit adenium dari stek tidak cocok untuk diperoleh bonggol yang bagus.

Bonggol  tanaman adenium ini pada dasarnya seperti umbi, agar bisa mendapatkan bonggol adenium yang besar sama halnya memperbesar umbi pada tanaman umbi-umbian. Layaknya manusia, adenium dalam berkembangbiaknya tergantung dari gen indukan.

Dari sisa umbi masih bisa tumbuh akar, bahkan bentuknya lebih rapi karena akar muncul serempak dari pinggir bonggol yang menganga. Memaksa bonggol untuk tumbuh besar memang relatif sulit. Salah potong dan penanganan tidak tepat membuat tanaman merana dan mati.

Langkah-Langkah Membentuk Bonggol Adenium

Nah di atas sudah dibahas mengenai bagaimana bonggol tanaman Adenium tumbuh dan berkembang. Langkah selanjutnya adalah bagaimana cara membentuk bonggol tanaman adenium yang indah. Berikut langkah-langkahnya :
-   Cabut tanaman dari pot perlahan-lahan dengan cara menggoyang-goyangkan agar bonggol dan akar merenggang, tujuannya agar akar tidak putus. Kalau perlu dilakukan perendaman menggunakan air melalui selang air dimasukan ke dalam media, sehingga tanah gembur. Perlahan tanaman angkat dan akar tetap utuh.
 -   Letakkan tanaman di atas kertas atau talenan.
  - Potong tanaman tepat di bagian yang paling besar dari bonggol. Lakukan perlahan-lahan supaya bonggol tidak retak. Setelah itu celupkan batang yang sudah dipotong ke dalam larutan fungisida selama 6 sampai 10 menit. Selanjutnya angkat dan keringkan di tempat teduh selama 30 sampai 60 menit.
  -  Olesi dengan zat perangang akar, rooton F atau atonik untuk memacu pertumbuhan akar. Supaya bekas potongan seteril, olesi luka dengan bawang putih. Bawang putih bukan untuk memacu pertumbuhan, tetapi mensterilkan luka.
 -   Selanjutnya kering-anginkan di tempat teduh selama 5 sampai 10 menit.
 -   Tanam kembali dan simpan ditempat teduh.

Untuk memacu pembentukan bonggol alangkah baiknya jika diberikan hormon pemacu pembentukan bonggol. Jenis hormon yang bisa digunakan adalah hormon auksin, hormon giberelin, dan ekspansin (sejenis senyawa protein). Hormon tersebut dipercaya dapat meningkatkan kelenturan dinding sel. Selain hormon pembentuk bonggol adenium  bisa digunakan pupuk Urea. Sebab Urea yang sudah sangat kita kenal mempunyai dampak mirip dengan kerja ekspansin. Namun anda perlu berhati-hati dengan urea, karena efek urea ini bisa membuat tanaman mudah layu dan dinding sel jadi rawan pembusukan.

0 comments:

Post a Comment