Thursday, September 22, 2016

Tips Budidaya Jeruk Nipis

BUDIDAYA JERUK NIPIS -- Meski rasanya masam dan agak pahit, namun jeruk nipis memiliki beragam manfaat. Manfaat jeruk nipis banyak dipakai sebagai bumbu dapur dan minuman menyehatkan. Misalkan saja sebagai penambah sedap dalam soto, penurun kolesterol dalam tubuh , mengobati batuk dan beragam manfaat lain. Jeruk nipis juga banyak dimanfaatkan dalam terapi kecantikan.

Budidaya jeruk nipis termasuk mudah dilakukan untuk skala rumah tangga maupun skala perkebunan besar. Karena jeruk nipis mudah tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan.  Jeruk nipis dapat tumbuh hingga ketinggian 3-6 meter, yang setiap cabangnya ditumbuhi duri-duri, dengan tekstur buah yang lonjong berwarna hijau sampai kuning dan tangkai daun bersayap kecil.

Proses Budidaya Jeruk Nipis

Pembibitan Jeruk Nipis

Untuk memulai budidaya jeruk nipis langkah pertama adalah pemilihan bibit jeruk nipis. Tanaman jeruk nipis dapat dikembangbiakkan dengan tiga  cara, yakni dengan cara generatif, vegetatif, serta gabungan dari kedua cara tersebut.

Cara generatif dilakukan dengan mengambil biji dari buah jeruk nipis yang sudah tua. Biji tersebut dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari selama 2 - 3 hari sampai lender yang menyelimuti biji tersebut hilang. Biji yang sudah kering tersebut selanjutnya ditanam di ladang persemaian. Cara generatif ini memiliki kekurangan, yakni butuh waktu yang lama, sekitar 5 – 6 tahun, untuk menunggu tanaman jeruk nipis berbuah. Kelebihannya, batang pohon yang diperoleh dengan cara generatif ukurannya lebih besar dan lebih kokoh.

Cara Vegetatif dilakukan dengan mencangkok cabang atau ranting pohon jeruk nipis untuk ditanam di lahan tanam. Cabang atau ranting yang akan dicangkok harus dipilih yang umurnya sedang, tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Kuliti cabang/ranting tersebut sepanjang 5 – 10 cm, dan kerat kambiumnya sampai bersih, lalu angin-anginkan selama 1 x 24 jam. Setelah itu, tutup bagian cabang/ranting yang telah dikuliti dengan tanah dan bungkus menggunakan sabut kelapa. Ikat kedua ujung sabut tersebut seperti mengikat permen, dan jaga kelembaban cangkokan dengan menyiramnya setiap hari. Setelah tumbuh banyak akar pada cangkokan, potong cabang/ranting yang dicangkok dan tanamlah di lahan tanam. Tanaman jeruk nipis yang diperoleh dari pencangkokan akan lebih cepat berbuah, namun memiliki batang yang rapuh, dan lebih mudah terserang penyakit.

Cara pembibitan jeruk nipis  gabungan  cara generatif dan vegetatif disebut juga okulasi. Cara ini dapat dilakukan jika ada tanaman jeruk nipis yang diperoleh dari pembibitan secara generatif yang memiliki batang kuat dan tahan penyakit.

Untuk melakukan okulasi, ambillah mata tunas dari pohon jeruk nipis (bisa juga jenis jeruk lainnya) yang buahnya besar dengan cara mengirisnya dari batang sedalam 1,5 cm. Bersihkan ujung-ujung irisan tersebut hingga berbentuk segi empat. Buat pula lubang segiempat dengan ukuran yang sama pada batang induk dan masukkan irisan mata tunas tadi ke lubang batang induk.

Saat memasukkan atau menempel irisan mata tunas ke batang induk, jaga agar tidak ada kotoran yang menempel pada kambium, karena akan mengganggu proses pertumbuhan mata tunas. Setelah mata tunas ditempelkan, ikat dengan tali plastik. Dua minggu setelah proses okulasi, hasilnya sudah bisa dilihat, apakah berhasil atau tidak. Jika berhasil, mata tunas tersebut akan berwarna hijau segar dan melekat dengan sempurna pada batang induk.

Menanam Dan Merawat Jeruk Nipis

Sebelum menanam Jeruk nipis perlu disiapkan lahannya terlebih dahulu. Lahan bisa langsung di tanah atau pada pot dengan ukuran besar. Tempat penanaman jeruk nipis dibuat  lubang dengan ukuran 50 x 50 x 40 cm dan biarkan saja selama 2 – 3 minggu. Selanjutnya bibit yang sudah disediakan dimasukkan ke dalam media tanam. Jika jumlahnya banyak jarak tanaman satu dengan dengan lainnya yaitu 6m x 6m.

Setelah penanaman bibit jeruk nipis dilakukan, selanjutnya adalah perawatan jeruk nipis. Ada 4 rentang perawatan untuk menghasilkan tanaman jeruk nipis yang berkualitas. Perawatan tanaman jeruk nipis  mencakup proses pengairan (drainase), pemberian pupuk, perawatan dan pemotongan ranting dan batang. Keempat proses ini harus dilakukan secara teratur .

Penyiraman Tanaman Jeruk Nipis

Penyiraman dilakukan setiap 2 hari sekali untuk tanaman yang baru tumbuh. Jika tanaman sudah tampak lebat dan besar cukup dilakukan penyiraman 3 kali sehari kecuali pada musim hujan cukup seminggu sekali  Dalam penyiraman ini yang perludiperhatikan adalah penyiraman dilakukan di bawah pohon atau area tanah sekitar pohon bukan pada bagian batangnya.
Pemupukan Jeruk Nipis
Pemupukan  pertama dilakukan saat tanaman jeruk nipis sudah berusia lebih dari 5 bulan. Dan untuk pemupukan periode berikutnya cukup dilakukan 3 atau 4 bulan sekali. Bisa gunakan pupuk organik (lebih bagus) atau pupuk anorganik (KCL, urea, TSP dan lain sebagainya).

Pengendalian Hama Jeruk Nipis

Setelah itu pastikan bahwa batang dan ranting pohon terhindar hama. Jika tampak serangga, pengganggu lainnya (parasit, rumpur liar) pada bagian ranting atau batang maka bersihkan dan bila perlu ranting tersebut dipotong.

Pemotongan Ranting Jeruk Nipis

Pemotongan ranting  pada jeruk nipis  berguna agar tajuk pohon jeruk nipis memiliki bentuk yang simetris sehingga tanaman dapat menyerap sianr matahari dengan sempurna. Cara melakukan pemangkasan adalah dengan memotong batang tanaman yang tingginya sudah 1 meter lebih dari permukaan tanah. Dalam pemangkasan ini agar mendapatkan hasil yang bagus pilihlah 3-5 tunas yang bakal dijadikan cabang utama dan pangkas tunas yang lain.

Pemanenan Jeruk Nipis

Tanaman jeruk nipisakan  berbuah untuk pertama kalinya pada umur 3 tahun, pada usia ini  buah yang dihasilkan relatif masih sedikit. Saat berumur 4 – 5 tahun produktifitas jeruk nipis mencapai 20 kg buah untuk setiap batang pohon. Produktifitas tersebut meningkat pada umur 6 – 15 tahun dengan menghasilkan sekitar 50 kg untuk setiap batang pohon.


0 comments:

Post a Comment