Pupuk Kimia
Kita akan memulai membedakan dua jenis pupuk yang sering didengar yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Kedua jenis pupuk tanaman tersebut dibedakan karena berdasarkan asal dari bahannya. Pupuk kimia dikenal pula dengan pupuk buatan. Pupuk kimia ini merupakan pupuk yang dibuat secara kimia dengan bahan-bahan kimia. Pupuk kimia sendiri terdiri atas pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap.Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untuk hara K. Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan komoditasnya.
Pupuk Organik
Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano.Dalam peraturan pemerintan dalam hal ini kementrian pertanian pupuk organik didefinisikan :Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada pupuk organik yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.
Pakai Pupuk Kimia Atau Organik ?
Itu tadi adalah sekilas perbedaan dari pupuk Kimia dan pupuk organik. Lantas pupuk manakah yang harus kita pakai untuk memupuk tanaman kita? Biasanya petani atau pecinta tanaman mengkombinasikan menggunakan pupuk kimia dan pupuk organik. Kecuali petani atau pekebun tanaman Organik, benar-benar hanya menggunakan pupuk organik dalam budidaya tanaman.Pemakaian pupuk kimia dipilih karena memiliki beberapa kelebihan antara lain :
1. Untuk proses pemupukan intensif pada tanaman lebih mudah, karena pupuk kimia telah dikonsentrasikan pada jenis unsur tertentu.
2. Proses pemupukan dengan pupuk kimia juga relatif mudah dilakukan
3. Pupuk Kimia lebih cepat terserap oleh tumbuhan
4. Unsur yang terkandung pada pupuk kimia cepat terurai.
Namun demikian pemupukan dengan pupuk kimia memiliki beberapa kelemahan atau kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan penggunaan pupuk kimia:
1. Harga pupuk kima mahal
2. Dalam pemakaian jangka panjang dapat menurunkan PH tanah
3. Pupuk Kimia cepat terurai di alam, sehingga untuk mendapatkan efisiensi pemupukan yang optimal harus dengan dosis yang tepat
4. dapat menyebabkan ketidak seimbangan unsur hara dalam tanah karena pemupukan yang tidak berimbang.
5. waktu pemupukan harus sering karena pupuk tidak tersimpan lama dalam media tanam.
Sedangkan penggunaan pupuk organik, memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:
1. Manfaat yang akan dirasakan oleh petani adalah meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian.
2. Semakin mudah melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik Harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alam .
3. Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia .
4. Pupuk organik akan memberikan kehidupan bagi mikroorganisme tanah.
5. Kelebihan lain dari pupuk organik yaitu mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman.
Namun demikian ada beberapa kekurangan dari pupuk organik ini yaitu :
1. Pupuk organik, terutama pupuk kandang, masih sering mengandung biji-bijian tanaman pengganggu. Biji-bijian yang termakan ternak tidak akan tercerna sehingga dapat tumbuh mengganggu tanaman.
2. Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit karena mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman dapat diserang.
3. Kandungan unsur hara dalam pupuk organik sulit diprediksi.
4. Respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat, karena pupuk organik bersifat slow release.
5. Penerapan hasil bioteknologi, seperti pupuk mikroba, masih jarang digunakan. Sehingga penambahan jumlah mikroorganisme dalam tanah kurang optimal.
6. Jika pupuk organik (kompos) yang diberikan masih mentah maka bahan organik akan diserang oleh mikroba sehingga unsur hara tanaman menjadi berkurang karena “dimakan” oleh mikroba-mikroba dari kompos mentah.
Nah itu tadi sekilas mengenai perbedaan dari pupuk organik dan pupuk kimia. Nah bisa dimengerti mengapa beberapa petani dan penghobi kebun tanaman mengkombinasikan antara pupuk kimia dengan pupuk organik. Untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing dari jenis pupuk. Akhirnya keputusan di tangan anda. Selamat berkebun.
0 comments:
Post a Comment